.Assallammualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh..
Salam Salim kepada para sesepuh Forsup, Om Momod dan Mimin serta sahabat-sahabat Ceriwis yang saya hormati...
Dalam
kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman dan keilmuan yang
saya miliki, semoga dengan setetes ilmu ini dapat bermanfaat buat
ndan/miss yang membutuhkan.
HIKMAH BERSABAR
Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sungguh
menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya
adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat
kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan
kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut
merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia
bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal
terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)
Sekilas Tentang Hadits
Hadits ini merupakan hadits shahih dengan sanad sebagaimana di atas,
melalui jalur Tsabit dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Suhaib dari
Rasulullah SAW, diriwayatkan oleh:
§ Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Zuhud wa Al-Raqa'iq, Bab Al-Mu'min Amruhu Kulluhu Khair, hadits no 2999.
§ Imam Ahmad bin Hambal dalam empat tempat dalam Musnadnya, yaitu
hadits no 18455, 18360, 23406 & 23412.
§ Diriwayatkan juga oleh Imam al-Darimi, dalam Sunannya, Kitab
Al-Riqaq, Bab Al-Mu'min Yu'jaru Fi Kulli Syai', hadits no 2777.
Makna Hadits Secara Umum
Setiap mukmin digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai orang yang
memiliki pesona, yang digambarkan dengan istilah `ajaban'. Pesona
berpangkal dari adanya positif thinking seorang mukmin. Ketika
mendapatkan kebaikan, ia refleksikan dalam bentuk syukur terhadap Allah
swt. Karena ia paham, hal tersebut merupakan anugerah Allah
Dan tidaklah Allah memberikan sesuatu kepadanya melainkan pasti
sesuatu tersebut adalah positif baginya. Sebaliknya, jika ia
mendapatkan suatu musibah, ia akan bersabar. Karena ia yakin, hal
tersebut merupakan pemberian sekaligus cobaan bagi dirinya yang ada
rahasia kebaikan di dalamnya. Sehingga refleksinya adalah dengan
bersabar dan mengembalikan semuanya kepada Allah swt.
Urgensi Kesabaran
Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa.
Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran setengah keimanan.
Sabar memiliki kaitan erat dengan keimanan: seperti kepala dengan
jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana
tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala. Oleh karena itu,
Rasulullah saw. menggambarkan ciri dan keutamaan orang beriman
sebagaimana hadits di atas.
Makna Sabar
Sabar merupakan istilah dari bahasa Arab dan sudah menjadi istilah
bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "shabara", yang membentuk
infinitif (masdar) menjadi "shabran".
Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:
"Dan
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang
hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."
(Al-Kahfi: 28) Perintah bersabar pada ayat di atas adalah untuk
menahan diri dari keingingan `keluar' dari komunitas orang-orang yang
menyeru Rabnya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar
di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang
ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah
swt.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah menahan diri dari sifat
kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah
serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama
Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada
juga dikemukakan oleh Imam Al-Khawas, "Sabar adalah refleksi keteguhan
untuk merealisasikan Al-Qur'an dan sunnah. Sehingga sabar tidak
identik dengan kepasrahan dan ketidakmampuan. Rasulullah SAW.
memerintahkan umatnya untuk sabar ketika berjihad. Padahal jihad
adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya adalah menggunakan
senjata (perang)."
Sabar Sebagaimana Digambarkan Dalam Al-Qur'an
Dalam Al-Qur'an banyak ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika ditelusuri, terdapat
103 kali disebut dalam Al-Qur'an, baik berbentuk isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian Allah swt.
1. Sabar merupakan perintah Allah.
"Hai orang-orang yang
beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 153). Ayat-ayat yang serupa Ali Imran: 200, An-Nahl: 127, Al-Anfal: 46, Yunus: 109, Hud: 115.
2. Larangan isti'jal (tergesa-gesa).
"Maka bersabarlah
kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari
rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…" (Al-Ahqaf: 35)
3. Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar: "…
dan
orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka
itulah orang-orang yang bertaqwa." (Al-Baqarah: 177)
4. Allah akan mencintai orang-orang yang sabar.
"Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." (Ali Imran: 146)
5. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar.
"Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar." (Al-Anfal: 46)
6. Mendapatkan pahala surga dari Allah. (Ar-Ra'd: 23 - 24)
Kesabaran Sebagaimana Digambarkan Dalam Hadits
Sebagaimana dalam Al-Qur'an, dalam hadits banyak sekali sabda
Rasulullah yang menggambarkan kesabaran. Dalam kitab Riyadhus Shalihin,
Imam Nawawi mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar. Secara
garis besar:
1. Kesabaran merupakan
"dhiya' " (cahaya yang amat terang). Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan.
Rasulullah mengungkapkan, dan kesabaran merupakan cahaya yang terang" (HR. Muslim)
2. Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan dilatih secara optimal. Rasulullah pernah menggambarkan:
"Barang siapa yang mensabar-sabarkan diri ( berusaha untuk sabar ), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…" (HR. Bukhari)
3. Kesabaran merupakan anugerah Allah yang paling baik. Rasulullah mengatakan,
"dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran." (Muttafaqun Alaih)
4. Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin,
sebagaimana hadits yang terdapat pada muqadimah;
"Sungguh
menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya
adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia
mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia
tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui)
bahwa hal tersebut adalah baik baginya." (HR. Muslim)
5. Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam
sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda,
"Sesungguhnya Allah
berfirman, `Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian
dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya'." (HR. Bukhari)
6. Sabar merupakan sifat para nabi. Ibnu Mas'ud dalam sebuah riwayat
pernah mengatakan: Dari Abdullan bin Mas'ud berkata"
Seakan-akan
aku memandang Rasulullah saw. menceritakan salah seorang nabi, yang
dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudian ia mengusap darah dari
wajahnya seraya berkata, `Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena
sesungguhnya mereka tidak mengetahui." (HR. Bukhari)
7. Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah pernah
menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah bersabda,
"Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah." (HR. Bukhari)
8. Kesabaran dapat menghapuskan dosa. Rasulullah menggambarkan
dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullan saw.
bersabda, "
Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan,
sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga
duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya
dengan hal tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)
9. Kesabaran merupakan suatu keharusan, dimana seseorang tidak
boleh putus asa hingga ia menginginkan kematian. Sekiranya memang
sudah sangat terpaksa hendaklah ia berdoa kepada Allah, agar Allah
memberikan hal yang terbaik baginya; apakah kehidupan atau kematian.
Rasulullah saw. mengatakan; Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah
SAW. bersabda,
"Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-
angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya.
Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa,
`Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik
untukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku." (HR. Bukhari Muslim)
Bentuk-Bentuk Kesabaran
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga:
1.
Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Merealisasikan ketaatan
kepada Allah, membutuhkan kesabaran, karena secara tabiatnya, jiwa
manusia
2.
Enggan untuk beribadah dan berbuat ketaatan. Ditinjau dari
penyebabnya, terdapat tiga hal yang menyebabkan insan sulit untuk
sabar. Pertama karena malas, seperti dalam melakukan ibadah shalat.
Kedua karena bakhil (kikir), seperti menunaikan zakat dan infaq. Ketiga
karena keduanya, (malas dan kikir), seperti haji dan jihad.
3
. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Meninggalkan
kemaksiatan juga membutuhkan kesabaran yang besar, terutama pada
kemaksiatan yang sangat mudah untuk dilakukan, seperti ghibah (baca;
ngerumpi), dusta, dan memandang sesuatu yang haram.
Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah, seperti
mendapatkan musibah, baik yang bersifat materi ataupun inmateri;
misalnya kehilangan harta dan kehilangan orang yang dicintai.
Kiat-kiat Untuk Meningkatkan Kesabaran
Ketidaksabaran (
isti'jal) merupakan salah satu penyakit
hati, yang harus diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak
negatif pada amal. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus
kedalam kemaksiatan, enggan melaksanakan ibadah. Oleh karena itulah,
diperlukan beberapa kiat guna meningkatkan kesabaran. Di antaranya:
1. Mengikhlaskan niat kepada Allah swt.
2. Memperbanyak tilawah (membaca) Al-Qur'an, baik pada pagi,
siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala
bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan.
3. Memperbanyak puasa sunnah. Puasa merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.
4. Mujahadatun nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan
untuk berusaha secara giat untuk mengalahkan nafsu yang cenderung suka
pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, dan kikir.
5. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal secara sempurna.
6. Perlu mengadakan latihan-latihan sabar secara pribadi.
Seperti ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk
beramal ibadah dari pada menyaksikan televisi, misalnya. Kemudian
melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi
sabilillah.
walla hu'alam bisshowaf